Menerima
Mandat
Perkenalkan, kami dari Mandat.
Kami hanya sebuah kanal tempat berbagi. Tidak ada keistimewaan khusus yang membuat kami bisa meyakinkan dan mengajak untuk terus mengikuti atau berlangganan pada kanal ini. Satu-satunya hal yang istimewa adalah pelaku dan laku yang kami tampilkan nanti. Pelaku dan lelakunya yang dengan kesadaran penuh telah berdampak bagi lingkungan sekitarnya. Kami adalah bagian kecil yang terdampak itu. Terpapar oleh vibrasinya yang menarik kami untuk meneruskan pesan kebaikan dari upaya-upaya baik berkelanjutan. 
Menjelaskan siapa dan apa itu Mandat membuat kami berpikir. Apa yang yang harus kami jelaskan ketika kami pun belum memiliki sebuah karya atau dengan bahasa lain produk secara nyata untuk ditampilkan?
Mandat berangkat dari sesuatu yang sangat personal bagi kami. Proses singkat dan panjang dalam hidup yang mengantarkan pada nilai serta upaya yang hendak kami lakukan ke depan. Mandat mewujud manifestasi ruang dari berbagai pemikiran. Wahana tempat kami bermain di area yang kami kurasikan. Melalui tangkapan lensa “Oleh Mandat” kami ingin berbagi ruang dan wahana tersebut. Rekaman tentang lelaku penuh kesadaran yang berdampak. Tentang orang-orang dibaliknya, maupun lingkungan di sekitarnya.
Ada begitu banyak persona dengan kerja-kerja penuh kesadaran yang kami temui. Secara singkat, sangat menginspirasi bagi kami. Karena enggan menerimanya sendiri, muncul keinginan untuk membagikan sensasi hangat karena kedalaman pesan dan cara berpikir itu ke banyak mungkin orang. Meneruskan pesan kebaikan. Sebagai pengetahuan baru atau sebagai ruang bagi mereka yang memiliki ketertarikan yang sama, atau berbeda sekalipun untuk menukarkan gagasannya.


Bukan karena kami merasa dunia harus tahu. Tapi kami merasa ini bagian dari upaya menjaga nyala tumbuh laku kesadaran. Bagi kami secara personal, maupun menyeluruh. Apa yang kami lakukan sebatas kerja-kerja dokumentasi: menulis; merekam; dan mengunggah. Bagian dari kepedulian kami akan pentingnya pengarsipan terutama pada pengetahuan lokal.
Kami menyadari bahwa pemilihan kata Mandat terasa sangat dekat dengan kekuasaan. Kata yang kerap mengekor pada ranah politik. Kami sendiri mengilhami Mandat sebagai sebuah pesan yang merdeka. Ia berdiri sendiri dan menemui audiensnya secara sukarela. Mereka yang memutuskan untuk melihat atau membaca Mandat karena merasa mendapat mandat dari dirinya sendiri.
Mandat dalam permainan kata kami maknai sebagai perpanjangan dari Manusia dan Adat. Menggambarkan apa yang hendak kami dokumentasikan, yakni tentang manusia dan lelakunya. Adat atau lelaku yang dicipta manusia berwujud pada banyak hal, termasuk di dalamnya adalah aturan, pemikiran, karya, dan budaya secara keseluruhan. Untuk fokus pada lelaku yang berdampak pada keseimbangan antara manusia dan alam adalah yang hendak kami lakukan. 
Kami tak berencana membatasi karya “Oleh Mandat” dalam cakupan wilayah tertentu. Tak terbatasnya ide dan upaya baik mendorong semangat kami untuk secara bertahap menyambut vibrasi positif yang menghampiri. Dan sebab kepercayaan kami bahwa tak ada yang terbatas selama berpegang teguh pada prinsip kolaborasi. Kami sangat terbuka dan terbantu jika ada gagasan, ide, dan bentuk bantuan apa pun membersamai proses bermandat ini. 
Salam,
Mandat